Minggu, 13 Mei 2012

GUNUNG SALAK, GUNUNG KERAMAT YANG DIHORMATI




Atas permintaan tetua di kawasan Gunung Salak. Sebelum Tim SAR melakukan evakuasi korban pesawat Sukhoi terlebih dahulu diselenggarakan acara tumpengan. Tumpengan dengan iringan pembacaan doa dan shalawat digelar di Pos Basarnas di Gunung Salak, ritual ini dilakukan sebagai rasa syukur bahwa Sukhoi Superjet 100 telah ditemukan dan agar evakuasi bisa berjalan lancar serta semua anggota tim diberi keselamatan. Selain pemuka agama dan penduduk setempat, petugas TNI, Polri dan para relawan juga ikut dalam acara tersebut.

Gunung Salak, Bogor, dikenal cukup angker. Hampir setiap tahun gunung yang membatasi wilayah Bogor dan Sukabumi itu memakan 'tumbal', terutama dari kalangan pendaki. Bahkan, sejumlah pesawat telah terkubur di gunung yang memiliki ketinggian 2.211 mdpl ini. Tahun ini pesawat Sukhoi Superjet 100 hanya satu di antara beberapa pesawat yang pernah jatuh di kawasan Gunung Salak.

Menurut Budayawan dan Sejarawan Bogor, Eman Sulaeman, di kaki Gunung Salak pernah berdiri kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dengan nama Salakanagara pada abad ke-4 dan 5 Masehi. Sementara bagi masyarakat Sunda yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Gunung Salak memiliki makna tersendiri. Oleh masyarakat adat yang tinggal di Desa Giri Jaya, Gunung Salak merupakan kawasan yang penting karena menjadi asal usul daerah dan kehidupan mereka.

Menurut mereka didasarkan atas tafsiran mengenai asal kata "Salak" yang menjadi nama gunung ini, berasal dari "Siloka" dan "Salaka" yang berarti "simbol atau tanda dan juga asal-usul". Masyarakat adat ini setiap tahunnya sering menggelar acara-acara seremonial tradisi, seperti seren taun, maulud Nabi, dan lain-lain. Ritual digelar di Gunung Salak karena gunung ini sangat dihormat oleh masyarakat setempat. Selain itu, kawasan ini juga dianggap suci oleh masyarakat Sunda wiwitan karena dianggap sebagai tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi Raja Padjadjaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar